Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT.Verena Multifinance Tbk menyetujui penjaminan 50% atau seluruh atas aset perseroan untuk keperluan penerbitan obligasi perseroan dan pinjaman bank pada masa mendatang.
Direktur Operasional Verena, Andi Harjono mengatakan perseroan pada awalnya menawarkan penjaminan aset 50% atau seluruhnya. Namun RUPSLB akhirnya menyetujui hal tersebut sehingga persetujuan atau izin penjaminan aset sudah dikantongi.
“Penjaminan ini bukan obligasi saja termasuk pinjaman-pinjaman lain baik dari bank atau lembaga keuangan maupun publik yang kelak dilakukan pada masa mendatang," kata Andi usai RUPSLB.
Dia mengungkapkan data per September 2010 menunjukkan aset perseroan mencapai Rp912 miliar. Perseroan mengharapkan aset pada tahun ini bisa mencapai Rp1 triliun dengan ekspansi pembiayaan yang ditargetkan mencapai Rp2 triliun.
Andi mengatakan saat ini pihaknya menunggu pernyataan efektif dari Bapepam-LK atas penerbitan obligasi sebesar Rp300 miliar-Rp500 miliar. Obligasi tersebut rencananya bertenor 3 tahun dan akan digunakan untuk ekspansi bisnis pembiayaan mobil bekas tahun ini.
Direktur Operasional Verena, Andi Harjono mengatakan perseroan pada awalnya menawarkan penjaminan aset 50% atau seluruhnya. Namun RUPSLB akhirnya menyetujui hal tersebut sehingga persetujuan atau izin penjaminan aset sudah dikantongi.
“Penjaminan ini bukan obligasi saja termasuk pinjaman-pinjaman lain baik dari bank atau lembaga keuangan maupun publik yang kelak dilakukan pada masa mendatang," kata Andi usai RUPSLB.
Dia mengungkapkan data per September 2010 menunjukkan aset perseroan mencapai Rp912 miliar. Perseroan mengharapkan aset pada tahun ini bisa mencapai Rp1 triliun dengan ekspansi pembiayaan yang ditargetkan mencapai Rp2 triliun.
Andi mengatakan saat ini pihaknya menunggu pernyataan efektif dari Bapepam-LK atas penerbitan obligasi sebesar Rp300 miliar-Rp500 miliar. Obligasi tersebut rencananya bertenor 3 tahun dan akan digunakan untuk ekspansi bisnis pembiayaan mobil bekas tahun ini.
Verena Multifinance Peroleh Pinjaman Rp1,1 Triliun
PT.Verena Multifinance Tbk meraih plafon pinjaman dari induk usaha PT.Bank Pan Indonesia (Bank Panin) Tbk sebesar Rp1,1 triliun guna mendanai ekspansi bisnis penyaluran pembiayaan baru pada tahun ini.
Direktur Operasional Verena Multifinance, Andi Harjono mengatakan pinjaman tersebut sebetulnya sedikit meningkat dari tahun lalu karena pada awal 2010, Bank Panin memberikan plafon Rp1 triliun yang kemudian dalam perjalanan plafon tersebut bertambah Rp100 miliar.
"Kalau plafon tahun ini kami diberikan sebesar Rp1,1 triliun. Tahun lalu juga awalnya Rp1 triliun lalu ditambah. Sokongan pendanaan kami cukup kuat," katanya kepada pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta.
Dari nilai pinjaman tersebut, sebesar Rp1 triliun diberikan melalui skema channeling. Dalam pembiayaan channeling, seluruh dana untuk pembiayaan berasal dari bank. Sehingga risiko yang timbul dalam industri berada pada bank, multifinance hanya bertindak sebagai pengelola dengan memperoleh imbalan atas pengelolaan dana pembiayaan tersebut.
"Adapun sisanya sebesar Rp100 miliar diberikan dalam bentuk pinjaman biasa sebesar Rp75 miliar, sementara sisanya Rp25 miliar dalam bentuk pinjaman rekening koran di mana suatu saat dapat diambil jika dibutuhkan," tuturnya.
Direktur Operasional Verena Multifinance, Andi Harjono mengatakan pinjaman tersebut sebetulnya sedikit meningkat dari tahun lalu karena pada awal 2010, Bank Panin memberikan plafon Rp1 triliun yang kemudian dalam perjalanan plafon tersebut bertambah Rp100 miliar.
"Kalau plafon tahun ini kami diberikan sebesar Rp1,1 triliun. Tahun lalu juga awalnya Rp1 triliun lalu ditambah. Sokongan pendanaan kami cukup kuat," katanya kepada pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta.
Dari nilai pinjaman tersebut, sebesar Rp1 triliun diberikan melalui skema channeling. Dalam pembiayaan channeling, seluruh dana untuk pembiayaan berasal dari bank. Sehingga risiko yang timbul dalam industri berada pada bank, multifinance hanya bertindak sebagai pengelola dengan memperoleh imbalan atas pengelolaan dana pembiayaan tersebut.
"Adapun sisanya sebesar Rp100 miliar diberikan dalam bentuk pinjaman biasa sebesar Rp75 miliar, sementara sisanya Rp25 miliar dalam bentuk pinjaman rekening koran di mana suatu saat dapat diambil jika dibutuhkan," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar