"Sumber pendanaan kami masih cukup aman sampai akhir 2011," ujarnya, Senin malam.
Pada semester I, perseroan mencatatkan laba bersih Rp.360 miliar, tumbuh 20% dari periode yang sama pada tahun lalu didorong oleh peningkatan penjualan (peningkatan pembiayaan).
Dia mengatakan sebagian besar pembiayaan disalurkan untuk mendanai pembelian kendaraan roda empat, baik baru maupun bekas. Sementara itu, sebagian kecil disalurkan untuk mendanai pembiayaan alat berat.
"Porsi alat berat masih kecil yaitu 5%-8% dari total. Ini sudah ada dari dulu. Sisanya baru di pembiayaan mobil baik yang baru maupun bekas," ujarnya.
Dari keseluruhan pembiayaan mobil, lanjutnya, mobil baru berkontribusi sebanyak 70%. Sementara itu, 30% adalah pembiayaan untuk mobil bekas.
Pada semester I, perseroan telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp10,8 triliun. Angka tersebut tumbuh 10% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya didorong oleh pertumbuhan penjualan pada industri otomotif.
Sepanjang semester tersebut, jumlah kendaraan yang dibiayai oleh perseroan mencapai 76.000 unit, tumbuh 5,5% dari 72.000 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Secara unit, mobil bekas berkontribusi sekitar 35%-36%," katanya.
Sebagian besar kendaraan tersebut dipasarkan di wilayah Jawa, sebanyak 30% di Jakarta dan 30% di wilayah lain di Jawa. Sementara itu, sebanyak 40% dipasarkan di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Menurut Handoko, realisasi penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor sangat tergantung dari kondisi pasar otomotif. Namun untuk tahun ini perseroan dapat menyalurkan pembiayaan rata-rata senilai Rp.1,8 triliun per bulan.
Dia melanjutkan jenis mobil yang difasilitasi pembiayaan pun mengikuti portofolio penjualan di pasar otomotif.
"Kebanyakan masih jenis kendaraan penumpang seperti Avanza [Toyota] dan Xenia [Honda]," ujarnya.
Pada Agustus yang bertepatan dengan Ramadan kali ini, perseroan diproyeksikan dapat menyalurkan pembiayaan sampai dengan Rp.1,9 triliun naik 10% dibandingkan pada bulan reguler.
Matilda Esther Rotinsulu, Kepala Komunikasi dan Strategi Perusahaan ACC, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan agen tunggal pemegang merek (ATPM) mengkreasikan beberapa paket untuk ditawarkan kepada konsumen menjelang hari raya Idul Fitri.
"Ada beberapa paket kerja sama dengan ATPM dalam rangka promo lebaran antara lain dalam bentuk paket bunga dan uang muka," ujarnya.
Dia menjelaskan setelah naik pada ramadan, penjualan mobil sekaligus penyaluran pembiayaan kendaraan roda empat umumnya akan sedikit melorot setelah lebaran.
Saat ini ACC menawarkan tingkat bunga beragam tergantung tipe mobil dan tenor pembiayaan. Untuk tenor pendek berjangka waktu 1 tahun, perseroan menawarkan bunga 5,5%. Sementara itu, tingkat bunga untuk pinjaman tenor panjang berjangka waktu 3-4 tahun mencapai 9%.
ACC memiliki lima anak perusahaan yang bergerak di bidang multifinance yaitu :
- Astra Sedaya Finance (ASF),
- Astra Swadarma Bhakti Sedaya Finance,
- Astra Autofinance,
- Pratama Sedaya Finance, dan
- Staco Estika Sedaya Finance.
ASF berkontribusi terhadap 85% dari keseluruhan pembiayaan yang disalurkan. Laba bersih ASF sampai dengan semester I/2011 mencapai Rp.303 miliar, naik 20% dari periode yang sama tahun lalu. (LZ)
0 komentar:
Posting Komentar