[Lzoonie] :Selama Ramadan 2011, penjualan kredit bermotor melonjak sebanyak 10% dibandingkan bulan-bulan biasa, promosi dan iklan jual beli kendaraan yang menggiurkan benar-benar membuat para konsumen tertarik untuk membelinya.
Maklum saja, banyak orang yang membutuhkan transportasi yang cukup praktis yang bisa menunjang kebutuhan mereka untuk mudik ke kampung halamanya.
"Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya tidak jauh berbeda," kata Andi Abdul Rahman, Sales Supervisor Nissan Pettarani, Kamis (4/8).
Menurutnya, selain karena momen hari raya di bulan agustus, kenaikan kredit motor disumbang dengan persyaratan kredit yang mudah. "Suku bunga kredit juga berangsur turun, menjadi sekitar 23% saat ini," ujarnya.
Dirinya menuturkan, peningkatan kredit motor bisa mencapai 50 ribu unit selama bulan Agustus hingga September 2011. Realisasi penjualan tersebut didukung likuiditas perbankan yang mulai naik dan suku bunga yang mulai turun.
"Selama investasi di bidang infrastruktur memadai, sepeda motor akan naik terus karena harganya yang murah,"ungkapnya.
Branch Manager PT Astra International Tbk-Daihatsu, Fanfan Fadillah menyebutkan, trend kredit ini pun akan segera naik jika di hitung–hitung lagi, secara awal bulan puasa pun sudah sebegini besar permintaan pasarnya,dan di percaya menjelang lebaran pun penjualan akan bisa meningkat secara signifikan. "Hanya saja untuk Daihatsu sendiri belum bisa merinci pertumbuhan kredit saat ini,"kata Fanfan.
Sama halnya dengan perusahaan pembiayaan yang berkonsentrasi pada kredit kendaraan. Saat ini perusahaan tersebut bisa tersenyum lebar. Cerahnya pasar sepeda motor di dalam negeri dan tingginya daya beli masyarakat adalah faktor penyebab senyum tersebut.
Sama halnya dengan perusahaan pembiayaan yang berkonsentrasi pada kredit kendaraan. Saat ini perusahaan tersebut bisa tersenyum lebar. Cerahnya pasar sepeda motor di dalam negeri dan tingginya daya beli masyarakat adalah faktor penyebab senyum tersebut.
Tengok saja, sepanjang sembilan bulan pertama, pembiayaan sepeda motor sejumlah perusahaan multifinance tumbuh signifikan. Mereka yakin, pesanan alias booking baru sepeda motor mampu melampaui target tahun ini.
Penjualan bertepatan dengan datangnya Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Sesuai tren, permintaan kendaraan roda dua maupun empat dipastikan meningkat saban dua momentum akbar tersebut. Agar bisa memenangkan persaingan,beberapa perusahaan mengandalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah.
Penjualan bertepatan dengan datangnya Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Sesuai tren, permintaan kendaraan roda dua maupun empat dipastikan meningkat saban dua momentum akbar tersebut. Agar bisa memenangkan persaingan,beberapa perusahaan mengandalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah.
"Seperti, mempercepat proses persetujuan kredit hanya one day service, lokasi pembayaran atau point of payment yang lebih banyak dan mempercepat proses pengambilan Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) oleh nasabah, hanya berjangka waktu lima menit," kata Misriadi, Branch Manager ACC, Kamis (4/8).
Namun biasanya, lanjutnya, keinginan pelaku bisnis pembiayaan alias multifinance mengerek kredit mobil baru terkadang terhalang pasokan. Walhasil, rata-rata penyaluran pembiayaan otomotif bisa terancam stagnan. Padahal, bila pasokan lancar, penyaluran kredit itu bisa tumbuh 10%-15% setiap bulannya.
Ya, mulai bulan April kemarin, pengusaha multifinance sudah mengeluhkan turunnya jumlah pasokan mobil baru. Nasabah harus mengantri mulai dari satu-dua bulan untuk mendapatkan mobil baru.
"Bahkan, untuk merek tertentu yang laris di pasaran, seperti Avanza, bisa inden tiga bulan,"ujarnya.
Penurunan pasokan itu merupakan imbas bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang pada 11 Maret lalu. Wajar saja, karena di Indonesia belum sepenuhnya mempunyai industri pembuatan mobil. Sebagian besar komponen mesin kendaraan masih impor dari negara asalnya, seperti Jepang.
Namun biasanya, lanjutnya, keinginan pelaku bisnis pembiayaan alias multifinance mengerek kredit mobil baru terkadang terhalang pasokan. Walhasil, rata-rata penyaluran pembiayaan otomotif bisa terancam stagnan. Padahal, bila pasokan lancar, penyaluran kredit itu bisa tumbuh 10%-15% setiap bulannya.
Ya, mulai bulan April kemarin, pengusaha multifinance sudah mengeluhkan turunnya jumlah pasokan mobil baru. Nasabah harus mengantri mulai dari satu-dua bulan untuk mendapatkan mobil baru.
"Bahkan, untuk merek tertentu yang laris di pasaran, seperti Avanza, bisa inden tiga bulan,"ujarnya.
Penurunan pasokan itu merupakan imbas bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang pada 11 Maret lalu. Wajar saja, karena di Indonesia belum sepenuhnya mempunyai industri pembuatan mobil. Sebagian besar komponen mesin kendaraan masih impor dari negara asalnya, seperti Jepang.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Wiwie Kurnia, mengamini hal itu. Awalnya APPI menargetkan pembiayaan bisa tumbuh 10%-15% per bulan. Namun, dengan kondisi itu mereka pesimistis bisa mencapainya. "Bisa stabil saja sudah bagus, artinya, pembiayaan itu tidak akan tumbuh alias stagnan,"ungkap Wiwie.
Selain karena faktor pasokan, multifinance juga terhalang kebijakan pemberlakuan pajak progresif di beberapa daerah. Sebelumnya sejumlah multifinance mengaku pemberlakuan pajak progresif bisa menurunkan permintaan mobil baru hingga 30%.
Namun, Wiwie menganalisis, kondisi ini hanya berlangsung sementara. Pasokan mobil bakal normal kembali di bulan Agustus. "Ini akan berbarengan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri, yang biasanya ramai permintaan kredit mobil baru, "lanjutnya.
Ia menambahkan, setelah musim lebaran, permintaan juga bakal terus meningkat. Ini karena, banyak konsumen yang menahan kredit mobil baru akibat pelemahan pasokan. "Peningatan itu akan berlanjut hingga akhir tahun, sehingga target-target perusahaan tahun ini tetap aman, "kuncinya.
Selain karena faktor pasokan, multifinance juga terhalang kebijakan pemberlakuan pajak progresif di beberapa daerah. Sebelumnya sejumlah multifinance mengaku pemberlakuan pajak progresif bisa menurunkan permintaan mobil baru hingga 30%.
Namun, Wiwie menganalisis, kondisi ini hanya berlangsung sementara. Pasokan mobil bakal normal kembali di bulan Agustus. "Ini akan berbarengan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri, yang biasanya ramai permintaan kredit mobil baru, "lanjutnya.
Ia menambahkan, setelah musim lebaran, permintaan juga bakal terus meningkat. Ini karena, banyak konsumen yang menahan kredit mobil baru akibat pelemahan pasokan. "Peningatan itu akan berlanjut hingga akhir tahun, sehingga target-target perusahaan tahun ini tetap aman, "kuncinya.
0 komentar:
Posting Komentar