[Lzoonie] : PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan kembali peringkat nasional jangka panjang perusahaan pembiayaan PT BII Finance Center, anak usaha pembiayaan mobil milik PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), pada level AA+(idn).
Dalam riset pemeringkatannya, Fitch Ratings juga memberikan peringkat nasional jangka pendek pada level F1+(idn) dengan prospek peringkat pada level stabil. Peringkat AA+(idn) juga ditetapkan bagi surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) BII Finance seri I, II, dan seri III yang diterbitkan pada 2010 dan kuartal I/2011.
"Penetapan peringkat itu mencerminkan integrasi dan dukungan dari BII sebagai induk usahanya, yang merupakan bank terbesar kedelapan dengan aset sistem sebesar 2,6% pada akhir Juni," ujar Direktur & analis utama Fitch Iwan Wisaksana dalam risetnya.
Dia menilai kuatnya komitman BII kepada BII Finance tidak hanya tercermin dari kepemilikannya yang sebesar 99,9%.
Namun, tuturnya, faktor lain yang menunjukkan dukungan itu adalah kemiripan nama, kontrol manajemen, keselarasan operasional (dalam manajemen risiko dan kebijakan provisi), utilisasi dengan jaringan kantor cabang BII, dan dukungan pendanaan.
Kinerja keuangan BII Finance dinilai masih memuaskan sepanjang akhir 2010 hingga semester I/2011 dengan kualitas aset yang kuat.
Tingkat pinjaman tidak lancar (non-performing loan/NPL), yang dikategorikan sebagai piutang lebih dari 90 hari, masih berada pada level 0,07% dari total piutang perusahaan yang dipimpin oleh Alexander itu. Tingkat tersebut masih sama dari Desember 2010 dan akhir Juni tahun ini.
Fitch memperkirakan kualitas pinjaman perseroan akan stabil pada 2012 di tengah kegiatan operasional perusahaan yang diprediksi menguntungkan. Kualitas aset perusahaan itu dihasilkan dari kebijakan uang muka yang tinggi, di level 20%, dan segmen konsumen di level menengah-atas.
Strategi itu, tuturnya, dikombinasikan dengan bunga pembiayaan yang kompetitif yang diperlihatkan oleh margin bunga bersih (net interest margin) dibandingkan dengan perusahaan pembiayaan serupa.
Iwan menilai profitabilitas BII Finance masih kuat dengan rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) sebesar 12,2% pada akhir semester I/2011, yang ditopang oleh akresi pendapatan portofolio pinjaman yang secara proporsional lebih besar dibandingkan dengan perusahaan sejenis, serta biaya kredit yang rendah dari kualitas aset yang terus dalam keadaan baik.
Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) BII Finance dibnilai juga meningkat menjadi sebesar 4,2 kali pada akhir Juni akibat penerbitan MTN perseroan pada tahun lalu dan kuartal I/2011, meskipun masih di bawah batas maksimal 10 kali. Tingkat leverage itu dinilai mencerminkan kegunaan substansial dari pembiayaan bersama without recourse dengan BII
Pembiayaan bersama (joint financing/JF) yang mencapai 84% dari total piutang bersih BII Finance itu dicatatkan di laporan keuangan BII sebagai klien pembiayaan bersama BII Finance, yaitu dari sisi pinjaman dan piutang.
Namun pada Peringkat Surat Utang BII, PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan kembali peringkat jangka panjang surat utang PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) pada level BB+ dengan prospek stabil.
Dalam riset pemeringkatannya hari ini, Fitch juga menetapkan peringkat nasional jangka panjang bank swasta terbuka yang dimiliki oleh Malayan Banking Bhd (Maybank) tersebut pada level AAA(idn), juga dengan prospek stabil.
Associate Director & analis utama Fitch Stefanus Yuniardhi menilai pemeringkatan bank dan surat utangnya mencerminkan kuatnya dukungan dari Maybank sebagai induk usaha yang memiliki peringkat lebih tinggi.
Namun, tuturnya, faktor lain yang menunjukkan dukungan itu adalah kemiripan nama, kontrol manajemen, keselarasan operasional (dalam manajemen risiko dan kebijakan provisi), utilisasi dengan jaringan kantor cabang BII, dan dukungan pendanaan.
Kinerja keuangan BII Finance dinilai masih memuaskan sepanjang akhir 2010 hingga semester I/2011 dengan kualitas aset yang kuat.
Tingkat pinjaman tidak lancar (non-performing loan/NPL), yang dikategorikan sebagai piutang lebih dari 90 hari, masih berada pada level 0,07% dari total piutang perusahaan yang dipimpin oleh Alexander itu. Tingkat tersebut masih sama dari Desember 2010 dan akhir Juni tahun ini.
Fitch memperkirakan kualitas pinjaman perseroan akan stabil pada 2012 di tengah kegiatan operasional perusahaan yang diprediksi menguntungkan. Kualitas aset perusahaan itu dihasilkan dari kebijakan uang muka yang tinggi, di level 20%, dan segmen konsumen di level menengah-atas.
Strategi itu, tuturnya, dikombinasikan dengan bunga pembiayaan yang kompetitif yang diperlihatkan oleh margin bunga bersih (net interest margin) dibandingkan dengan perusahaan pembiayaan serupa.
Iwan menilai profitabilitas BII Finance masih kuat dengan rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) sebesar 12,2% pada akhir semester I/2011, yang ditopang oleh akresi pendapatan portofolio pinjaman yang secara proporsional lebih besar dibandingkan dengan perusahaan sejenis, serta biaya kredit yang rendah dari kualitas aset yang terus dalam keadaan baik.
Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) BII Finance dibnilai juga meningkat menjadi sebesar 4,2 kali pada akhir Juni akibat penerbitan MTN perseroan pada tahun lalu dan kuartal I/2011, meskipun masih di bawah batas maksimal 10 kali. Tingkat leverage itu dinilai mencerminkan kegunaan substansial dari pembiayaan bersama without recourse dengan BII
Pembiayaan bersama (joint financing/JF) yang mencapai 84% dari total piutang bersih BII Finance itu dicatatkan di laporan keuangan BII sebagai klien pembiayaan bersama BII Finance, yaitu dari sisi pinjaman dan piutang.
Namun pada Peringkat Surat Utang BII, PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan kembali peringkat jangka panjang surat utang PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) pada level BB+ dengan prospek stabil.
Dalam riset pemeringkatannya hari ini, Fitch juga menetapkan peringkat nasional jangka panjang bank swasta terbuka yang dimiliki oleh Malayan Banking Bhd (Maybank) tersebut pada level AAA(idn), juga dengan prospek stabil.
Associate Director & analis utama Fitch Stefanus Yuniardhi menilai pemeringkatan bank dan surat utangnya mencerminkan kuatnya dukungan dari Maybank sebagai induk usaha yang memiliki peringkat lebih tinggi.
"Peringkat viabilitas merefleksikan posisi keuangan bank [BII] yang moderat di tengah kondisi kualitas aset, profitabilitas, dan modalnya," ujar Stefanus dalam risetnya tersebut siang ini.
Dia juga menilai rencana jangka panjang Maybank untuk mengembangkan BII sebagai salah satu kunci bagi pertumbuhan bisnis kelompok usahanya di tingkat regional didukung oleh potensi pertumbuhan Indonesia. Stefanus juga menilai rencana induk usaha BII itu untuk mentransfer keunggulan teknologi informasi (TI) dan ahli manajemen risikonya ke anak usahanya tersebut.
Kedua bank yang satu grup itu juga dinilai telah menyinergikan bisnisnya dalam pasar global/reasury, aktivitas corporate banking, perbankan syariah, sumber daya manusia, dan manajemen risikonya.
Kebijakan kredit yang lebih ketat, manajemen risiko yang kuat, dan pemantauan ketat pada portofolio pinjaman dinilai telah meningkatkan kualitas aktiva yang diperlihatkan pada penurunan kredit tidak lancar (non-performing loan/NPL) menjadi 2,4%. Tingkat NPL itu dihitung dari total pinjaman pada akhir semester I/2011 dari akhir 2010 di level 3,1%.
Dia juga menilai rencana jangka panjang Maybank untuk mengembangkan BII sebagai salah satu kunci bagi pertumbuhan bisnis kelompok usahanya di tingkat regional didukung oleh potensi pertumbuhan Indonesia. Stefanus juga menilai rencana induk usaha BII itu untuk mentransfer keunggulan teknologi informasi (TI) dan ahli manajemen risikonya ke anak usahanya tersebut.
Kedua bank yang satu grup itu juga dinilai telah menyinergikan bisnisnya dalam pasar global/reasury, aktivitas corporate banking, perbankan syariah, sumber daya manusia, dan manajemen risikonya.
Kebijakan kredit yang lebih ketat, manajemen risiko yang kuat, dan pemantauan ketat pada portofolio pinjaman dinilai telah meningkatkan kualitas aktiva yang diperlihatkan pada penurunan kredit tidak lancar (non-performing loan/NPL) menjadi 2,4%. Tingkat NPL itu dihitung dari total pinjaman pada akhir semester I/2011 dari akhir 2010 di level 3,1%.
0 komentar:
Posting Komentar