- TIADA KEBAHAGIAN YANG PALING INDAH, SELAIN KEINDAHAN BERBAGI DAN BERMANFAAT BAGI SESAMA - THE MOST BEAUTIFUL THINGS OF HAPPINESS, EXCEPT BEAUTY OF SHARE AND USEFUL FOR OTHERS, WARM REGARDS : ELJUNI EDIN GIRSANG, FACEBOOK : http://www.facebook.com/eljuni.girsang, MYSPACE : http://www.myspace.com/eljuni.girsang, TWITTER : http://www.twitter.com/ELJUNI_EG, YOUTUBE CANAL : http://www.youtube.com/TheEljuni -

Jumat, 28 Oktober 2011

WOM Finance Akan Rombak Komisaris & Direksi, Albertus Alex Hermanto, Direktur Finance/Keuangan Mengundurkan Diri 20 Oktober 2011

[Lzoonie] :PT Wahana Ottomitra Multiartga Tbk (WOM Finance), emiten pembiayaan motor, 
berniat mengganti susunan komisaris dan direksinya.

Hal itu terungkap di dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) WOM Finance yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

Dalam surat itu, Sekretaris Perusahaan WOM Finance Veranica mengatakan perseroan akan meggelar RUPSLB pada 30 November siang di gedung PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII).

Namun, tidak ditunjukkan anggota dewan komisaris dan direksi yang ingin diganti.

Sebelumnya pada 20 Oktober 2011, 

perusahaan mengumumkan pengunduran diri direktur keuangannya Albertus Alex Hermanto dari jabatannya.

Pengunduran diri tersebut akan disahkan dalam RUSPLB yang akan datang.

Pengunduran diri direksi perusahaan berkode saham WOMF itu terjadi setelah pergantian direktur utama anak usaha BII tersebut yaitu 

SUWANDI WIRATNO
Suwandi Wiratno pada awal tahun ini.

Posisi Suwandi diganti oleh Djaja Sutandar yang berasal dari BII pada Mei 2011.


Pengunduran diri BOD ini senada dengan banyaknya juga karyawan level bawah sampai dengan beberapa manager yg sudah lebih dulu mengundurkan diri karena kondisi suasana kerja yang sudah tidak kondusif lagi.  Sejak masuknya PURWADI INDRA MARTONO 
menjadi Direktur manajemen resiko dari ADIRA, seolah-olah jajaran dan model bisnis WOM Finance ingin meniru model bisnis ADIRA DINAMIKA MULTIFINANCE dan sekaligus memasukkan SDM-SDM disegala lini dari ADIRA ke WOM Finance. Situasi ini membuat karyawan-karyawan lama WOM Finance menjadi tidak nyaman dan tersisihkan, dan dibuat tidak lagi comfortable dengan pekerjaannya. Kondisi membuat karyawan-karyawan lama tidak nyaman sebenarnya masih memakai cara-cara lama, contohnya  :
  • Penghapusan beberapa level struktur kerja (tidak ada lagi Regional Collection Manager), sehingga personal-personal yang ada le level tersebut harus downgrade menjadi Area Collection Manager (sebagian menerima kondisi ini, sebagian memilih resign).
  • Mutasi area kerja yang tidak memihak pada kondisi karyawan, sehingga memilih juga untuk mengundurkan diri.
  • Otorisasi yang dihilangkan dan di berikan kepada pejabat baru, sementara kejelasan status karyawan lama tidak jelas, ini pun memilih untuk mengundurkan diri.
Apakah WOM Finance ingin menjadi ADIRA II ?
Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali di WOM Finance, pada awal pengunduran diri pendiri WOM Finance BENNY WENAS dan digantikan oleh SUWANDI WIRATNO, hal serupa pun terjadi. Manajemen baru merombak hampir semua struktur dan model bisnis perusahaan tidak hanya pergantian SDM di level Manager, bahkan sampai pada level supervisor yang membuat banyak karyawan-karyawan lama era kepemimpinan BENNY WENAS yang mengundurkan diri dan sebagian besar bergabung dengan BESS FINANCE (PT. Bentara Sinergies Multifinance) dibawah kepemimpinan BENNY WENAS dalam wadah grup usaha Barly Group. 
Dan sekarang hal tersebut terjadi lagi di WOM Finance, perombakan struktur manajemen dan model bisnis seperti dari nol lagi, sehingga WOM Finance seperti tidak memiliki model bisnis dan struktur usaha yang paten dan mampu bersaing dengan kelompok bisnis multifinance lainnya seperti Federal International Finance (FIF) yang sudah stabil dengan HONDA dan elektronik kreditnya serta bisnis refinancingnya atau ADIRA DINAMIKA MULTIFINANCE (Adira Finance) bahkan market imagenya pun saat ini sudah direbut oleh OTO Multiarta Finance (OTO FINANCE) dan Bussan Auto Finance (BAF) dengan YAMAHAnya.


Setidaknya pergantian dan perombakan manajemen tidak merubah model bisnisnya tetapi menyempurnakan apa yang sudah berjalan baik selama ini, sehingga karyawan-karyawan di level bawah tidak resah dan akhirnya mengurangi atau mengilangkan employer branding di mata karyawan dan dunia usaha.

Belum masuk bisnis

Veranica menegaskan saat ini perusahaan yang berkode saham WOMF itu belum masuk ke dalam bisnis pembiayaan kembali (refinancing).



Tetapi untuk eks konsumen sudah lunas,  sudah mulai dirintis bisnis refinancing tersebut dengan menawari kemabali refinancing kepada konsumen-konsumen yang sudah lunas

Dia juga mengatakan rasio utang terhadap ekuitasnya (debt to equity ratio/DER) per akhir September sebesar 6,81 kali, meningkat dari posisi akhir tahun lalu 4,97 kali.

Hal itu mengoreksi berita sebelumnya yang mengatakan bahwa DER perseroan mencapai 9,36 kali dan sebesar 6,83 kali pada akhir tahun lalu.

Harga saham perseroan masih stagnan di Rp. 260,- dan membentuk kapitalisasi pasarnya sebesar Rp. 520 miliar.

Posisi harga saham itu membentuk rasio harga saham terhadap laba bersihnya (price to earnings ratio/PER) sebesar 9,92 kali.



BOD dan BOC yang baru terbentuk pertengahan tahun 2011 akan dirombak kembali.



1 komentar:

saya berbicara sbagai karyawan wom level bawah (surveyor)...sampai sat ini pun februari 2012, saya sudah bekerja di wom selama 3 tahun,,tetapi status karyawan belum jelas padahal dari segi penjualan maupun FID tidak buruk,,,sat ini saya masih di bawah out sourcing dan telah berganti vendor outsourcing sudah 3 kali,,,aduuuhh bagaimana seperti ini terus....pihak wom seperti menutup mata dan tidak peduli

Posting Komentar

Teamwork Quotes

SHARING DOCUMENT

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More