Sejarah Perusahaan
1981
Saseka Gelora Leasing pertama kali didirikan, dengan fokus bisnis sewa guna usaha.
1993
Saseka mengganti namanya menjadi PT Saseka Gelora Finance dan mengembangkan usahanya dalam industri pembiayaan, dimana Bank Niaga merupakan pemegang saham urutan ketiga terbesar dengan 18% kepemilikan saham di Saseka setelah Bank Uppindo (38%) dan Indover (19%).
1996
Bank Niaga menjadi pemegang saham mayoritas dengan 79.65% kepemilikan saham
2002
Bank Niaga Tbk meningkatkan kepemilikannya atas Saseka Gelora Finance menjadi 81.96%
2007
Keseriusan Bank Niaga Tbk untuk menggarap pasar industri pembiayaan Indonesia secara fokus dibuktikan dengan menambah porsi kepemilikan saham di Saseka menjadi 95.91%
2008
Penandatanganan perjanjian merger antara Bank Niaga Tbk dan LippoBank pada bulan Juni 2008, dan secara resmi menjadi Bank CIMB Niaga pada November 2008 untuk memenuhi kebijakan SPP (Single Presence Policy) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. (Dengan kata lain, Saseka pun kini berada dalam naungan Bank CIMB Niaga Tbk)
2009
Proyek Transformasi di Saseka dimulai pada tanggal 6 Oktober 2009 dalam rangka melanjutkan rencana Bank CIMB Niaga Tbk untuk terus menggarap industri pembiayaan di Indonesia. Transformasi ini meliputi perubahan fokus bisnis Saseka (business focus) dari leasing menjadi consumer finance, serta transformasi model bisnis (business model) Saseka.
2010
Bank CIMB Niaga Tbk menambah kepemilikan sahamnya atas Saseka menjadi 99.9%, sedangkan 0.1% saham dipegang oleh NMC. (PT Niaga Manajemen Citra). Juni 2010, PT Saseka Gelora Finance berubah namanya menjadi PT CIMB Niaga Auto Finance diikuti dengan perubahan logo.
Saseka Gelora Leasing pertama kali didirikan, dengan fokus bisnis sewa guna usaha.
1993
Saseka mengganti namanya menjadi PT Saseka Gelora Finance dan mengembangkan usahanya dalam industri pembiayaan, dimana Bank Niaga merupakan pemegang saham urutan ketiga terbesar dengan 18% kepemilikan saham di Saseka setelah Bank Uppindo (38%) dan Indover (19%).
1996
Bank Niaga menjadi pemegang saham mayoritas dengan 79.65% kepemilikan saham
2002
Bank Niaga Tbk meningkatkan kepemilikannya atas Saseka Gelora Finance menjadi 81.96%
2007
Keseriusan Bank Niaga Tbk untuk menggarap pasar industri pembiayaan Indonesia secara fokus dibuktikan dengan menambah porsi kepemilikan saham di Saseka menjadi 95.91%
2008
Penandatanganan perjanjian merger antara Bank Niaga Tbk dan LippoBank pada bulan Juni 2008, dan secara resmi menjadi Bank CIMB Niaga pada November 2008 untuk memenuhi kebijakan SPP (Single Presence Policy) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. (Dengan kata lain, Saseka pun kini berada dalam naungan Bank CIMB Niaga Tbk)
2009
Proyek Transformasi di Saseka dimulai pada tanggal 6 Oktober 2009 dalam rangka melanjutkan rencana Bank CIMB Niaga Tbk untuk terus menggarap industri pembiayaan di Indonesia. Transformasi ini meliputi perubahan fokus bisnis Saseka (business focus) dari leasing menjadi consumer finance, serta transformasi model bisnis (business model) Saseka.
2010
Bank CIMB Niaga Tbk menambah kepemilikan sahamnya atas Saseka menjadi 99.9%, sedangkan 0.1% saham dipegang oleh NMC. (PT Niaga Manajemen Citra). Juni 2010, PT Saseka Gelora Finance berubah namanya menjadi PT CIMB Niaga Auto Finance diikuti dengan perubahan logo.
Visi dan Misi
VISI
"Menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia yang bernilai tambah serta memberikan layanan yang terbaik kepada konsumen dan mitra usaha"
"Menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia yang bernilai tambah serta memberikan layanan yang terbaik kepada konsumen dan mitra usaha"
MISI
"Kami berkomitmen untuk menjadi perusahaan pembiayaan terkemuka yang memberikan nilai terbaik bagi seluruh stakeholder melalui pelayanan terbaik kepada konsumen, hubungan kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan, SDM yang berkualitas serta berkontribusi kepada masyarakat"
"Kami berkomitmen untuk menjadi perusahaan pembiayaan terkemuka yang memberikan nilai terbaik bagi seluruh stakeholder melalui pelayanan terbaik kepada konsumen, hubungan kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan, SDM yang berkualitas serta berkontribusi kepada masyarakat"
PT CIMB Niaga Auto Finance, perusahaan pembiayaan Grup CIMB, membukukan peningkatan jumlah aset sebesar 195,09% menjadi Rp. 14,45 miliar pada 2010 dari Rp. 4,84 miliar pada 2009.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan baru-baru ini, ditunjukkan peningkatan aset yang terbesar dialami aset beban dibayar di muka sebesar 832,75% menjadi Rp. 71,25 miliar dari Rp. 7,63 miliar pada periode yang sama.
Peningkatan aset terbesar lainnya dibukukan oleh piutang pembiayaan konsumen sebesar 342,99% menjadi Rp. 686,16 miliar pada 2010 dari Rp. 154,89 miliar pada 2009.
Peningkatan aset tersebut diikuti oleh peningkatan kewajiban pinjaman bank sebesar 206,95% menjadi Rp. 467,6 miliar pada 2010 dari Rp. 152,33 miliar pada 2009, yang mengindikasikan terjadinya peningkatan utang bank perusahaan yang dipimpin Frengkie Natawijaya tersebut.
Kewajiban yang meningkat lainnya dibukukan oleh akun beban yang masih harus dibayar dan utang lain sebesar 442,92% menjadi Rp.131,83 miliar pada 2010 dari Rp. 24,28 miliar pada 2009. Peningkatan pinjaman bank dan beban yang masih harus dibayar tersebut berkontribusi pada peningkatan total kewajiban perseroan yang dibukukan sebesar 251,11%.
Peningkatan total kewajiban perseroan dibukukan menjadi Rp. 630,26 miliar pada 2010 dari Rp. 179,5 miliar pada 2009.
Sepanjang 2010, perseroan yang dulunya didirikan dengan nama PT Saseka Gelora Leasing tersebut juga mengalami peningkatan total ekuitas 89% menjadi sebesar Rp. 179,13 miliar pada 2010 dibandingkan dengan Rp. 94,77 miliar pada 2009.
Dari arus kas perseroan, sepanjang 2010 perseroan juga membukukan peningkatan pendapatannya sebesar 364,82% menjadi Rp. 314,76 miliar, dari Rp. 67,71 miliar pada 2009. Pendapatan terbesar dibukukan oleh pembiayaan konsumen sebesar Rp. 236,08 miliar, yang meningkat sebesar 638,02% dari Rp. 31,98 miliar pada 2009.
Pendapatan lain yang meningkat adalah potongan premi asuransi sebesar 440,19% menjadi Rp. 69,34 miliar pada 2010 dari Rp. 12,83 miliar pada 2009 dan pendapatan lain-lain yang meningkat sebesar 33,36% menjadi Rp. 3,02 miliar dari Rp. 2,26 miliar pada periode yang sama.
Adapun, dua akun pendapatan yang dicatat perseroan lainnya yaitu pendapatan sewa pembiayaan dan pendapatan bunga justru anjlok masing-masing sebesar 69,2% dan 70,86%.
Sewa pembiayaan perseroan turun menjadi Rp. 5,68 miliar pada 2010 dari Rp. 18,46 miliar pada 2009 dan pendapatan bunga turun menjadi Rp. 630,37 juta dari sebelumnya Rp. 2,16 miliar pada periode yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar