[Lzoonie] :Tahun ini laba PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance), perusahaan multifinance, turun 99,18% pada semester I/2011 dipicu oleh kenaikan beban dan penurunan penjualan.
Berdasarkan laporan keuangan interim perseroan yang disampaikan pada keterbukaan akhir pekan lalu, WOM Finance mencatatkan perolehan laba sebesar Rp.692 juta pada semester I/2011.
Angka tersebut turun drastis sebesar 99,18% dibandingkan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp.85,20 miliar. Penurunan laba bersih juga menyebabkan laba neto per saham turun dari Rp.43 per saham menjadi Rp. 0,35 per saham.
Sekretaris Perusahaan WOM Finance Veranica Bernadette mengatakan penurunan tersebut antara lain karena turunnya pendapatan yang dipicu penurunan volume penjualan dibandingkan dengan semester 1 tahun lalu.
“WOM FINANCE memang sedang tiarap dulu pada semester 1 tahun ini. Tetapi ini juga dialami semua multifinance. Rata-rata karena hasil booking tahun lalu yang kualitasnya kurang bagus,” ujarnya baru-baru ini.
Dia mengatakan pada periode tersebut terjadi penurunan penjualan portofolio motor bekas yang menyebabkan turunnya penjualan.
“Memang ada intense dari manajemen karena kami sedang memperbaiki model bisnis. Pada semester II ini, prosesnya sudah selesai. Jadi kami harap penjualannya juga bisa meningkat,” ujarnya.
Akan tetapi, laporan keuangan interim mengungkapkakn total pendapatan perusahaan pada semester I/2011 mencapai Rp.782,35 miliar, tumbuh 10,36% dari Rp.708,85 miliar pada semester I/2010.
Namun, kenaikan pendapatan tersebut tergerus oleh pertumbuhan beban yang mencapai 31,66% dari Rp.590,86 miliar pada semester I/2010 menjadi Rp.777,94 miliar pada semester I/2011.
Veranica Bernadette mengatakan pada semester I tahun ini pihaknya mengalami kenaikan belanja operasional (opex) seperti kenaikan biaya gaji dan lain-lain yang dipicu penambahan orang dan pembukaan cabang Pada semester II/2010.
“Untuk provisioning, kami juga lebih konservatif, ada sedikit penyempurnaan metode untuk penerapan PSAK. Tetapi ada peningkatan write off juga, karena ada kenaikan rasio kredit bermasalah [non performing loan/NPL],” ujarnya.
Namun, kenaikan pendapatan tersebut tergerus oleh pertumbuhan beban yang mencapai 31,66% dari Rp.590,86 miliar pada semester I/2010 menjadi Rp.777,94 miliar pada semester I/2011.
Veranica Bernadette mengatakan pada semester I tahun ini pihaknya mengalami kenaikan belanja operasional (opex) seperti kenaikan biaya gaji dan lain-lain yang dipicu penambahan orang dan pembukaan cabang Pada semester II/2010.
“Untuk provisioning, kami juga lebih konservatif, ada sedikit penyempurnaan metode untuk penerapan PSAK. Tetapi ada peningkatan write off juga, karena ada kenaikan rasio kredit bermasalah [non performing loan/NPL],” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar