[Lzoonie] : Mencari pekerjaan adalah suatu tahap yang tidak dapat dielakkan didalam karir dan hidup seseorang. Ketika kita mencari jalur karir yang tepat, mungkin tanpa kita sadari sebenarnya kita sedang dalam proses "menjual diri" sebagai idiom yang tepat, dan lebih mampu memacu motivasi. Jangan merasa rendah diri, sebab setiap orang pada prinsipnya "berjualan/selling" sesuatu untuk memperoleh sesuatu.
Pada prinsipnya, ketika sedang melamar kerja, kita menawarkan waktu, pikiran dan ketrampilan kita untuk perusahaan tersebut, dengan begitu kita pasti berhak mendapatkan imbalan. Dan ketika perusahaan memutuskan meng-hire kita, berarti perusahaan telah membeli waktu, pikiran, gagasan dan tenaga kita. Kita mendapatkan imbalan dan perusahaan mendapatkan produktifitas kita.
PRODUCT CONCEPT - Upaya memahami diri sendiri
Untuk menjual-selling sesuatu, kita memerlukan pemahaman mengenal apa yang akan kita jual - PRODUCT CONCEPT -, artinya kita sebagai sales dari product yang akan kita sale/jual harus yakin akan kualitas product tersebut, ilustrasinya adalah bagaimana mungkin produsen obat yakin bahwa obat produksinya bagus/manjur ? pasti produsen obat tersebut akan melakukan beberapa kali uji-test di laboratorium untuk meyakini bahwa obatnya baik/manjur. Begitu pula kita, ketika kita sedang "menjual diri", kita haruslah yakin akan diri kita sendiri, dan mengenali karir yang pas, kelebihan dan kekurangan diri kita.
Ada beberapa aspek yang wajib kita ketahui tentang diri kita :
- Bakat dan ketrampilan,
- Pengalaman,
- Hobby/kegemaran,
- Kualitas positif yang dibutuhkan untuk akselerasi karir,
- Semangat, ambisi, "fighting spirit",
- Kemampuan mentolerir orang lain,
- Empati dan simpati,
- Kemampuan bekerja dalam sebuah tim,
- kemampuan penalaran/belajar dengan cepat,
- Kemampuan memahami dan menginterprestasikan sebuah pesan, baik secara verbal maupun non-verbal.
- Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan tepat,
- Kemampuan bekerja dalam tekanan.
OURSELF MARKETING kita memerlukan beberapa pandangan tentang diri kita secara komprehensif. Tentu saja kita tidak perlu terlalu menonjolkan KELEMAHAN diri kita, kecuali kelemahan yang bersifat wajar dan manusiawi saja, contohnya : kurang fokus setelah bekerja diatas 9 jam. Tonjolkan saja kekuatan kita, namun jangan juga menyembunyikan kelemahan kita yang napak secara phisik atau kelemahan yang bersifat tetap, misalanya mudah panik, dalam sebuah wawancara jika kita ditanya hal tersebut utarakan saja sambil tentunya sebuah janji untuk memperbaiki kontrol atas mudahnya kita panik (kelemahan) di masa mendatang.
CV YANG "SELL ON"
Buatlah CV, daftar riwayat hidup yang menjual. CV- Curiculum Vitae yang kita buat adalah baiknya berdasarkan resume-resume dari pengenalan diri kita, CV pada dasarnya adalah BROSUR DIRI kita, yang mempromosikan diri kita. CV dapat memaksimalkan kita memperoleh pekerjaan yang hendak kita raih.
CV yang sedikit impersonal, memiliki ciri khas, karya kita sendiri atas pengenalan diri kita sendiri, sehingga petugas seleksi rekruitment karyawan baru dapat mengenali wibawa siapakah kita.
Kalau kita melamar pekerjaan untuk jenis-jenis pekerjaan yang tidak formil seperti art director, script director , mungkin CV yang kita buat ruang geraknya agak sedikit terbuka "agak konyol ala seniman". Namun CV untuk pekerjaan yang sifatnya formal, tentunya CV yang kita buat harus tampak rapi, tegas dan formatif.
CV yang menjual akan memberi kita kesempatan untuk dipanggil untuk melakukan wawancara sebelum melakukan rangkaian test kelayakan berdasarkan standard perusahaan yang kita lamar. WAWANCARA/INTERVIEW adalah langkah awal yang sangat penting, persiapkan diri kita dalam sesi wawancara, jual lah diri anda semaksimal mungkin, anggap saja anda sedang presentasi untuk menjual sebuah product, dan product itu adalah diri kita sendiri. SELAMAT BER-INTERVIEW.
0 komentar:
Posting Komentar