[Lzoonie] :PT Adira Dinamika Multifinance Tbk menyiapkan tambahan pendanaan sebesar Rp.4 triliun – Rp.5 triliun untuk mengejar target pembiayaan pada semester II/2011.
Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama PT Adira Dinamika Multifinance Tbk, mengatakan realisasi pembiayaan pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp.15 triliun, naik sekitar 25%-30% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Dia memperkirakan pertumbuhan pembiayaan pada semester I tersebut akan berlanjut hingga semester II sehingga pihaknya membutuhkan dana tambahan untuk ekspansi pembiayaan.
“Kami tentu butuh dana tambahan untuk membiayai pembelian kendaraan itu. Sumbernya sebagian besar dari perbankan dan sebagian kecil dari penerbitan obligasi,” ujarnya.
Stanley mengaku sudah membahas kerja sama fasilitas pendanaan dengan beberapa bank a.l :
- Citibank Indonesia,
- BCA,
- Panin Bank, dan
- Induk usahanya Bank Danamon,
Setiap bank diharapkan dapat memfasilitasi pembiayaan dengan nilai beragam mulai dari Rp.500 miliar-Rp.1 triliun. “Kami sudah berbicara dengan beberapa bank, salah satunya bank dari Jepang. Dengan bank-bank tersebut kami kaji rencana fasilitas pendanaan,” ujarnya.
Selama ini, sambungnya, sumber pendanaan yang berasal dari perbankan masih mendominasi mencapai 85% dari total dana untuk keperluan pembiayaan yang bekerjasama dengan sekitar tujuh bank. Sementara itu sekitar 15% dana berasal dari penerbitan obligasi.
Saat ini, Adira lebih banyak bergerak pada bidang pembiayaan sepeda motor sekitar 66% dan 34% untuk pembiayaan roda empat. “Pertumbuhan roda dua yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan mobil, menyebabkan pembiayaan sepeda motor lebih tinggi juga,” kata dia.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan utang Adira pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp.7,33 triliun, meningkat tajam dari periode yang sama pada tahun lalu Rp.3,80 triliun. Sedangkan, aset tumbuh 43,67% dari Rp.7,59 triliun menjadi Rp.10,91 triliun pada periode tersebut.
Adira mencatatkan laba bersih sebesar Rp.741,33 miliar, naik 4,32% dari Rp.710,61 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Prosentase pertumbuhan laba lebih rendah dibandingkan kenaikan pendapatan yang mencapai 34,34% yaitu dari Rp.1,78 triliun menjadi Rp.2,93 triliun.
Hal itu, dipengaruhi salah satunya dari kenaikan beban perusahaan sebesar 63,23% dari Rp.862,41 miliar menjadi Rp.1,40 triliun pada semester I tahun ini.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan utang Adira pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp.7,33 triliun, meningkat tajam dari periode yang sama pada tahun lalu Rp.3,80 triliun. Sedangkan, aset tumbuh 43,67% dari Rp.7,59 triliun menjadi Rp.10,91 triliun pada periode tersebut.
Adira mencatatkan laba bersih sebesar Rp.741,33 miliar, naik 4,32% dari Rp.710,61 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Prosentase pertumbuhan laba lebih rendah dibandingkan kenaikan pendapatan yang mencapai 34,34% yaitu dari Rp.1,78 triliun menjadi Rp.2,93 triliun.
Hal itu, dipengaruhi salah satunya dari kenaikan beban perusahaan sebesar 63,23% dari Rp.862,41 miliar menjadi Rp.1,40 triliun pada semester I tahun ini.
0 komentar:
Posting Komentar