Gunawan, Direktur PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI), mengatakan potensi pasar pembiayaan alat berat tergolong besar seiring perkembangan sektor usaha pertambangan dalam beberapa waktu terakhir. Akan tetapi, lanjutnya, kompetisi dalam bisnis pembiayaan alat berat cukup ketat.
Namun Gunawan optimistis dapat mengambil kue pasar yang tersedia karena pihaknya dapat menyediakan pembiayaan dalam denominasi dolar AS yang memang dibutuhkan oleh sektor tersebut.
IMFI baru saja mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$75 juta dari sejumlah bank internasional. Dia menuturkan, sebagian besar pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembiayaan alat berat dalam 6 bulan ke depan.
Perseroan menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan untuk sektor alat berat senilai Rp450 miliar – Rp500 miliar atau sekitar 15% dari seluruh target pembiayaan pada tahun ini yang mencapai Rp3 triliun –Rp3,5 triliun
“Itu (Rp450 miliar) untuk tahun ini. Kami optimis akan tetap tumbuh pada tahun depan,” ujarnya.
Gunawan mengaku menerapkan skema pembiayaan yang kurang lebih sama dengan pembiayaan mobil, termasuk dari sisi bunga dan tenor. Untuk sektor alat berat, pihaknya menyiapkan pembiayaan bertenor 2 - 3 tahun dengan bunga flat sebesar 4% - 5%.
“Dari tahun ke tahun semakin banyak perusahaan multifinance yang masuk ke bisnis pembiayaan alat berat karena memang menarik,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar